Sabtu, 06 Maret 2010

JEJAK


Saat engkau ingin mengetahui bagamaina masa lalumu dan kenapa kita sampai disini. Bukankah engkau seharusnya mengerti kawan, bahwa dialah yang menyadarkan engkau agar bangun lebih pagi. Dialah alasanmu berada di sini, dalam kawanan yang semestinya tidak pernah kau tahu akan dapat bersamanya.

Dia tak lekang selama kamu masih terdiam walau sejenak. Dia tak pergi walau engkau akan tetap mengingatnya. Dia hanya kesetian. Walau langkahmu akan tetap ke depan tanpa sedikitpun menoleh ke belakang. Dialah jejak….

Betapa setianya mereka kala malam. Saat kita merasa langkah kita harus berhenti sementara. Saat kaki kita berayun dengan rantai pemberat. Dan tak ada yang mau mendengarkan kita. Tak ada yang mau percaya pada kita dimana saat itu kita ingin dipercaya.

Kita menjadi 1 pembeda diantara satu juta yang sama dan engkau mulai tidak menyukainya. Tapi jejak melihatmu dalam balik awan dan berbisik “ jangan takut karena ku di belakangmu, tetaplah melangkah tapi jangan kembali kepadaku.”

Iya, tersadar betapa relanya dia. Rantai waktu yang tak mau mengikat kita terlalu lama. Dialah symbol setia. Pembelajaran pengalaman yang tak pernah putus. Baginya dialah langkah mata air tanpa henti. Karena mereka pembelajaran…mereka pemberitahuan…

Adakah kalian punya jejak?

Karena aku sedang mengingatnya

 

Best view with Mozilla Firefox