Jumat, 11 Juni 2010

Hujan

yang kau bagi dalam hujan adalah rindu. Karena aku mendekapmu erat di malam pertama kita..saat aku mulai memilih, aku sadar bnyak konsekuensi terjadi. Entah apa namanya itu, tp aku lebih suka menyebutnya pilihan. Bagaimana tidak, kamu yang sebentar lagi menjadi sarjana dan aku mahasiswa..mendekap erat perbedaan adalah doa. Karena ku percaya hujan menyatukan kita. Memberi nada dan menemukan kisah baru kelak.
Aku masih mendengar petir menyapa. Menjadi saksi kita yang basah. Dimana riak kaki menari dalam lagu tawa. Karena masih kuingat tatapan takutmu. Ketika petir berteriak lebih lantang dari teriakan bapakmu.
Ah, bukankah ini hujan. Kau tak usah membesarkannya. Tapi bagiku hari ini sangat lain. Ada anak kecil berjalan dilindungi payung. Dan di sekitar, para orang tua kelimpungan menyelamatkan harta dilanda banjir. Itu saja. Senyata mimpi di malam itu.
Aku sangat takut, sangat khawtarir. Langitkah yang tak bersahabat. Karena aku memandang langit malam menjadi terang seperti siang. Maaf tuhan, hujan begitu mengerikan. Tapi dia ajarkan segala hal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Best view with Mozilla Firefox