Kamis, 02 Juli 2009

Melihat lebih dalam


"sekutip cerita tentang manusia"

Pernahkah kita memandang sebait kehidupan dari sebuah tampilan. Bagaimana cara manusia berpakaian, bagaimana mereka bicara, kendaraan apa yang jadi tumpangannya dan handphone apa yang digenggamnya. Setelah itu kamu berkomentar, dan apa yang kau katakan dalam hatimu.

Malam ini aku belajar dari beliau. Kesederhanaan hidup yang dia tawarkan dalam laju bus kelas ekonomi dalam perjalanannku.


almarhum : "mau kemana bapak?"
Bpk : "nie mau ke kudus dek, Adek dari pati ya."

Alamarhum: "iya pak, mau nemeni ibu di demak"
Bpk :"ooo, masih kuliah ta?"

Almarhum : "kebetulan iya pak,"
bpk : "dimana dek?"

Almarhum: " di ITS pak"
Bpk : "saya dulu alumni ITB"

Almarhum : "oiya ta pak,?" (dalam hati agak heran, jangan2 boong)
bpk : "bener kok de saya angkatan.." (agak lupa karena biz ekonomi bising banget)
Almarhum : " loh trus ke Pati dalam rangka apa pak?"

Bpk : beliau cuma tersenyum dan berkata bahwa dia pergi ketemannya.
Almarhum : "Sebenarnya saya dulu pengen banget ke ITB pak, tapi gag keterima"

Bpk : "Iya, memang tiap orang kan punya rejeki sendiri-sendiri tinggal bagaimana kita
memandangnya."
Almarhum : "hmm, mungkin bapak. Tapi terkadang memang kita masih sulit menerima
keadaan."

Bpk :"Itu mungkin cuma soal waktu aja, nanti kita kalo sudah temukan yang terbaik
kita pasti percaya bahwa tuhan selalu punya rencana yang istimewa. Oiya dek,
anak saya yang pertama juga menikah dengan anak ITS kok."
Almarhum :" Iya ta pak, memang anak bapak kuliah dimana?"

Bpk :"anak saya udah lulus kok, dulu kuliah kedokteran di Trisakti"
Almarhum :"loh, kalau boleh tahu bapak itu asli mana?"

Bpk : "Saya asli tegal dek, tapi punya gubuk di Jakarta ma di Malang , kalo Malang di
daerah Dinoyo"
Almarhum : "oh, berarti deket Unibraw ya'
Bpk : "iya, kemarin saya juga lama di SBY kok'

Almarhum :" mank ada apa pak."
Bpk :"kebetulan saya dapat proyek untuk pembuatan jembatan suramadu pada sisi Sura
baya"


Pembicaraan lebih berlangsung pada soal Suramadu, sampai bus mau berhenti pada tempat tujuan beliau

Bpk : "saya turun sini ya dek"
Almrhum : " iya bapak"
Bpk :"kapan kapan kalo ke malang mampir ke gubuk saya ya"
Almarhum:" Insyaallah..."


Ada bagian dari kata yang hilang, tapi dari sebagian aku mendapati semua. Bahwa apa yang kita pandang belum tentu sama dengan apa yang terpikir. Apa yang kita miliki tak pantas disombongkan, karena bagiku kita buih bodoh dalam samudra kepintaran.

Lalu apa yang anda pikirkan seandainya anda benar-benar merasa memiliki segalanya sedang orang lain punya lebih dari yang kamu banggakan?


_selalu bahagia_



2 komentar:

  1. mampir ^^

    kesederhanaan adalah tampilan paling menawan

    salam kenal, terimakasih sudah mampir

    BalasHapus
  2. Rain : sama2 mas..terima kasih juga telah mampir..sukses selalu

    BalasHapus

 

Best view with Mozilla Firefox